Pawang wanita tahan hujan di stadium kena halau.
Pemangku Gabenor Aceh, Safrizal ZA, telah meminta kontraktor yang melakukan kerja-kerja pembaikan di sebuah stadium di Banda Aceh untuk mengusir seorang pawang hujan, lapor portal berita Detik semalam.
Permintaan itu dibuat selepas video seorang pawang wanita, Rara Istiani Wulandari atau lebih dikenali sebagai Mbak Rara, menjadi tular di media sosial.
Pihak kontraktor tersebut kemudian mematuhi arahan Safrizal setelah beberapa wakil mereka dipanggil ke pejabatnya.
Arahan tersebut dikeluarkan kerana tindakan pawang terkenal itu dianggap bertentangan dengan syariat Islam dan budaya masyarakat Aceh.
Pihak kontraktor menjelaskan bahawa Mbak Rara diminta hadir untuk menghalang hujan daripada turun, bagi memastikan kerja-kerja di Stadium Harapan Bangsa tidak terganggu.
“Pihak syarikat terbabit segera menghantar pulang Mbak Rara melalui Lapangan Terbang Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang pada hari ini (semalam),” kata Safrizal.
Beliau juga meminta firma tersebut untuk membuat permohonan maaf kepada orang awam.
@pojoksatu.id*POJOKSATU* https://drive.google.com/file/d/1OQSVxAnI_RDJM53K_Lmu5K87f_B9MQ2V/view?usp=drivesdk Rara Istiani Wulandari alias Mbak Rara, pawang hujan, dipulangkan dari Aceh setelah ritualnya di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, menjelang PON XXI Sumatera Utara-Aceh dinilai bertentangan dengan syariat Islam dan budaya Aceh. Kontraktor yang membawa Rara memutuskan untuk mengirimnya pulang melalui Bandara Sultan Iskandar Muda pada Rabu (28 Agustus). Keputusan ini diambil setelah Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal, meminta klarifikasi dari perusahaan, yaitu PT WIKA dan PT Nindya Karya. Perusahaan menjelaskan bahwa kehadiran Rara adalah inisiatif pekerja proyek untuk mencegah hujan yang bisa mengganggu pekerjaan, namun mereka mengakui bahwa langkah tersebut tidak mempertimbangkan sensitivitas masyarakat Aceh yang sangat menghormati nilai-nilai keislaman dan budaya lokal. Akibatnya, Rara dipulangkan sesuai permintaan Pj Gubernur.